Friday, February 10, 2012

ASI Is The Best


Di sela-sela gencarnya kampanye inisiasi dini dan agar ibu yang baru melahirkan memberikan ASI pada sang buah hati, ternyata masih ada ibu yang menganggap susu formula adalah yang terbaik untuk bayi.
13288706401891738998
Sudah menjadi karunia Allah bahwa ASI adalah asupan gizi yang luar biasa bagi bayi, namun mengapa masih banyak ibu yang kurang yakin akan keunggulan ASI disbanding susu formula?
ASI adalah makanan yang paling cocok untuk bayi manusia, demikian pula halnya dengan susu sapi, tentunya paling cocok untuk bayi sapi bukan bayi manusia. Untuk lebih meyakinkan, berikut saya copas dari artikel bunda dan balita ( mediasehat.com) tentang keunggulan ASI :
Sumber gizi sempurna
ASI : Mengandung gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Antara lain, factor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65 : 35 komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.
Susu formula : Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. Perbandingan whey dan casein dalam susu sapi adalah 20 : 80.
Mudah dicerna
ASI : Pembentukan enzim pencernaan bayi baru sempurna pada usia kurang dari 5 bulan. ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan.
Susu formula : sulit dicerna karena tidak mengandung enzim pencernaan. Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme (proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi energy, sel-sel baru,dll) yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.
Komposisi sesuai kebutuhan
ASI : Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Misalnyakolostrum (cairan bening kekuningan yang keluar pada awal kelahiran) terbukti mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar pada hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu system pencernaan bayi baru lahir yang belum berfungsi optimal. Selain itu komposisi ASI pada saat mulai menyusui (fore milk) berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui (hind milk). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan dengan hind milk (berwarna putih dan kental). Makanya, jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang di hisapnya belum habis.
Susu formula : Komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai).
Mengandung zat pelindung
ASI : Mengandung banyak zat pelindung, antara lain immunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup. Selain itu, ASI mengandung factor bifidus. Zat ini penting untuk merangsang pertumbuhan bakteriLactobacillus bifidus yang membantu melindungi usus bayi dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi beberapa jenis bakteri merugikan, seperti keluarga coli.
Susu formula : Hanya sedikit mengandung immunoglobulin, dan sebagian besar merupakan jenis yang “salah”(tidak dibutuhkan oleh bayi). Selain itu, tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup.
Cita rasa bervariasi
ASI : Cita rasa ASI bervariasi sesuai dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu.
Susu formula : Bercita rasa sama dari waktu ke waktu.

Disamping itu tentunya para ibu sering mendengar tentang pemberian ASI Exclusive. Apa sih ASI Exclusive?
ASI exclusive adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI exclusive ini. Pada tahun 2001 World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa ASI exclusive selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya bahwa ASI exclusive itu cukup hanya empat bulan sudah tidak berlaku lagi. Setelah ASI exclusive enam bulan tersebut, bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Seiiring dengan pengenalan makanan kepada bayi, pemberian ASI tetap dilakukan. Sebaiknya menyusui dua tahun menurut rekomendasi WHO.

Lalu mengapa tidak boleh memberikan makanan selain ASI selama enam bulan? Saat bayi berumur 6 bulan ke atas, system pencernaannya sudah relative sempurna dan siap menerima MPASI (makanan pengganti ASI). Beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, enzim amylase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat bayi berusia 6 bulan. Menunda MPASI hingga 6 bulan juga melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Tidak ada untungnya memberikan makanan pengganti ASI sebelum 6 bulan selain kelebihan berat badan yang tidak perlu, malahan bisa jadi MPASI tersebut memicu alergi pada bayi dan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan karena sistem imun bayi < 6 bulan belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif.
Namun demikian masih banyak orangtua yang memberikan MPASI kepada anaknya sebelum 6 bulan. Umumnya banyak ibu yang beranggapan kalau anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski tidak ada relevansinya banyak yang beranggapan ini benar. Anggapan seperti ini adalah salah, system pencernaan bayi kurang dari 6 bulan belum sempurna sehinga system pencernaan harus bekerja ektra keras untuk mengolah dan memecah makanan. Kadang bayi yang menangis terus dianggap sebagai anak yang tidak kenyang. Kemudian ibu terburu-buru memberikan susu formula. Padahal menangis bukan semata-mata tanda lapar. Memang benar, bayi yang diberi susu formula akan terlihat lebih gemuk disbanding bayi yang diberi ASI. Hal ini dikarenakan pemberian susu formula ternyata memicu produksi sel-sel lemak yang bisa membuat pertambahan berat badan bayi menjadi lebih pesat.
Prof. Kim Fleischer Michaelsen dari Copenhagen University mengatakan, “jika dibandingkan dengan bayi susu formula, bayi  yang diberi ASI kenaikan berat badannya tidak terlalu melesat. Dan kedepannya, bayi ASI akan sedikit mengalami penyakit-penyakit gaya hidup”.

Untuk itu menjadi seorang ibu itu juga harus cerdas dan berwawasan luas. Gali informasi sebanyak mungkin bisa dari internet atau dari buku tentang seputar kehamilan, bayi, balita, dan segala hal yang berkaitan dengan dunia parenting. Hal ini dilakukan semata agar kita tidak mendapat informasi yang salah untuk kebaikan si kecil. Dan untuk ibu yang bekerja di luar rumah, untuk buah hati tercinta, seharusnya bekerja di luar rumah bukanlah halangan untuk memberikan yang terbaik untuknya, termasuk memberikan ASI exclusive. Ibu tetap bisa memberikan ASI perah yakni ASI yang diperas dari payudara dan bisa disimpan di dalam lemari pendingin lalu diberikan pada bayi saat ibu bekerja di kantor. Apalagi sekarang sudah banyak beredar dipasaran alat-alat yang memudahkan ibu untuk memberikan ASI Exclusive pada sang buah hati (breast pump). Jadi ibu tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI exclusive terhadap bayi anda.

No comments:

Post a Comment

Lilypie - Personal pictureLilypie Breastfeeding tickers
Daisypath Anniversary tickers
Lilypie - Personal pictureLilypie First Birthday tickers