Wednesday, October 26, 2011

Suka Duka Sebagai New Parent


Kadang hampir putus asa saat si kecil mulai rewel,umurnya yg masih dalam hitungan minggu membuat aku jadi khawatir terjadi apa2 dengannya saat tangisnya tak kunjung reda.aku yg blm berpengalaman jd seorng ibu tentu aja kalang kabut.di gendong salah di beri susu ga mau.ah..aku jd gusar maunya apa si dedek ini.terkadang si kecil abim diam saat ku susui dan tertidur lelap.tp ga lama kemudian terbangun lagi dan rewel lagi.klo sudah seperti ini rasanya mau nangis.bener-bener stress aku di buatnya.apalagi akhir2 ini si kecil sering gumoh aku tambah panic.padahal dari berbagai informasi yg ku cari via internet hal semacam itu lumrah terjadi pada bayi.tp tetep aja aku ga bisa tenang.
Tengah malam abim jg sering terbangun minta di susui.walau terkantuk2 tp aku tetap terjaga dan menunggui abim sampai selesai menyusu.tak cukup sampai di situ abim jg sering minta gendong,lewat tangisan dan gerak gerik tubuhnya yg gelisah aku sudah cukup paham keinginannya klo saat itu dia butuh dekapanku.klo aku dah capek dan abim tak jua tidur terpaksa ku bangunkan ayah untuk bergantian menggendong abim.ga tega jg membangunkan ayah karena esoknya ayah harus kerja.tp apa boleh buat..demi si buah hati.orang tua pasti rela melakukan apapun.

Beberapa hari yg lalu aku dan ayah pergi ke dokter untuk memeriksakan keadaan abim,tak ada keluhan yg serius.abim sehat.tp aku tak kuasa menahan air mata saat abim mendapat suntikan imunisasi di pahanya.tangisnya sampai tak terdengar tertahan di tenggorokan.rasanya ingin ku gantikan saja biar aku yg mendapat suntikan itu.tak ku pedulikan saat pak dokter memberikan wejangan2 karena aku sibuk menenangkan abim.ku peluk erat,sambil terus ku cium keningnya.tp ternyata tangisnya ga lama krn abim tertidur lagi di pelukanku.untungnya setelah itu abim ga demam.
Kini usianya sudah hampir 1 bln.berat badannya naik normal.tp kian hari abim menunjukkan kebiasaan2 baru.skrg dia udh mulai bisa menggeser2 badannya.yg lebih parahnya lagi dia jd ga mau tidur klo ga di gendong.bahkan dia akan tertidur pulas jika dipangkuanku.aku hampir ga bisa mengerjakan hal lain selain hanya menimang-nimang abim sepanjang hari.duh..sampe pegel ni tangan.padahal sang ayah masih mau nambah momongan 3 lagi.waduh..

Untungnya saat ini kami menggunakan jasa pembantu yg mengurus segala pekerjaan rumah, jd aku bisa focus menjaga abim.meskipun begitu menjaga bayi bukanlah hal yg mudah,butuh kesabaran extra.apalagi saat bayi rewel seperti abim sekarang ini,bener2 menguras tenaga dan pikiran.maka dari itu weekend adalah saat yg sllu ku nantikan dimana aku bisa bersantai krn ada ayah yg menjaga abim.
Kehadiran abim insyaallah telah membawa berkah ke dalam kehidupan kami.syukur alhamdulillah ayah di angkat ke posisi yg lebih bagus di kantornya.dan selain itu pemberian,kado&hadiah dari kakak2 ayah maupun teman2 kami jg merupakan rezeki yg patut di syukuri.memang benar setiap anak itu membawa rezekinya masing-masing. Allah SWT menciptakan semua makhluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak ada satu pun yang akan ditelantarkan-Nya, termasuk kita. Karena itu, rezeki kita sudah Allah jamin pemenuhannya.

Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. Ketika seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah, maka keburukan-lah yang akan ia terima. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Demikian janji Allah dalam QS Ath Thalaaq [63] ayat 3.
“Ya Allah, tolonglah kami untuk senantiasa berzikir (mengingatiMu), mensyukuri (segala nikmat)Mu, dan beribadah dengan baik”.

Tuesday, October 25, 2011

Terima Kasih Allah


Subhanallah semua terjadi begitu cepat. Persiapan pernikahan kami hanya membutuhkan waktu 2 pekan. Alhamdulillah acara akad dan walimatul ursy pun berjalan lancar. Dan kurang dari sebulan kemudian Allah memberi kami amanah baru. Aku tak mendapati haid lagi setelah menikah.
Aku hamil..!sebagai perempuan saya merasa bahagia dan tentu saya merasa sempurna. Walau di sisi lain aku merasa gundah. Apakah tidak terlalu cepat amanah ini di berikan oleh Allah kepada kami. Aku coba menata hati, berbaik sangka pada Allah dan berdoa semoga kami bisa menjaga amanah ini dengan baik.

Tiap bulan dengan tak sabar, kami menunggu sampai tiba giliran kami untuk berjumpa si buah hati via USG. Saya beruntung. Laki-laki yang berstatus calon ayah bayiku begitu peduli. Ia juga proaktif menjaga calon mujahid kami sejak dalam kandungan. Ia tak hanya ikut memperhatikan asupan gizi calon bayi kami tapi juga rajin mengajaknya berkomunikasi, mengelusnya, dan mengajaknya bicara tentang apa saja. Bila adzan maghrib masjid samping rumah kami berkumandang, ia pun berbisik ke perut ku, “Dedek, sudah adzan,kita sholat terus ngaji bareng ayah, ya!”
Berdasarkan HPL,bayi kami lahir sekitar tanggal 22 oct 2011. Tapi tanpa di sangka-sangka ternyata si jabang bayi lahir 3 minggu lebih cepat. Tepatnya 1 october 2011. Sebuah tanggal yang cantik bukan?. Yah setelah melewati rasa sakit pra melahirkan, akhirnya suara tangis pertama bayi kami terdengar.
Suamiku terlihat begitu terharu seraya menggenggam tanganku erat-erat dan mencium keningku penuh kasih. Sekarang dia telah menjadi seoarang ayah dari bayi laki-laki kami yang kami beri nama Abimanyu Raufa Habibi. Setelah di bersihkan ayah mengumandangkan adzan dan iqomah secara bergantian di kedua telinga dedek.

Syukur, berkali kali terucap dari bibirku atas kelahiran si anggota baru dalam keluarga kami. Perjuangan yang sarat penat ketika sembilan bulan mengandung dan perjuangan antara hidup dan mati ketika melahirkan seolah terhapus begitu saja saat mendengar tangisan pertamanya di dunia ini
Meski Pasca melahirkan aku belum bisa memberikan ASI pada buah hatiku. Padahal sejak awal aku bertekad untuk tidak memberikan susu formula pada bayi kami. Sedih melihat ayah menyuapi si dedek dengan susu formula tetapi apalah daya karena ASIku belum juga keluar sampe hari ke 3.
Aku hanya terus berdoa dan berdoa..Allah akan menolong aku dan bayiku. Karena aku tahu Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.

Menjalani hidup sebagai sebuah keluarga kecil semakin menyenangkan dengan hadirnya buah hati kami yang pertama. Rasanya seperti sebuah keajaiban menyaksikan buah hati kami tertidur pulas, tubuhnya yang kecil, jari-jarinya yang putih bersih. Semuanya serba mungil. Apalagi saat menatap matanya yang bening. Ada rasa bahagia membuncah dalam hati. Serasa lengkap sudah kebahagiaan kami.

Ya Allah terimakasih karena engkau telah membuat hidup kami begitu sempurna. Terimakasih engkau telah memberikan teman hidup bagiku, seorang suami yg begitu penyayang dan seorang bayi yang lucu. Semoga engkau senantiasa selalu mengiri lanhgkah hidup kami dengan kebaikan. Dan semoga kami bisa mengarungi bahtera hidup ini dengan damai dan tentram hingga kakek nenek. Aamiin..
me with abimanyu raufa habibi


Friday, October 21, 2011

You Are My Everything..


Pulang dari kantor ayah membawa bungkusan, dari labelnya sih sudah ketahuan, logo merk salah satu bakery ternama. Tapi aku pura-pura ga tau.
Aku tanya”apa’an tuh ayah”
”tadi ayah pas coffee break dapet roti bakery dr kantor, terus inget kalau bunda suka juga roti itu, jadi pulangnya ayah beliin” ujarnya sambil mengangsurkan bungkusan itu kepadaku.
Hmmm….ayah nih memang paling tahu kesukaan istrinya. Meski ga di minta sekalipun. Tiap pulang dari berpergian selalu nanya.”bunda mau di bawain apa” dia paling tahu gimana menyenengkan hati istri sampai hal sekecil apapun. Thanks ya ayah..you are my everything.
Tapi Itu hanya sebagian kecil perlakuan istimewanya terhadapku.
Pernah waktu itu aku tengah hamil muda, aku telpon ke kantornya sambil nangis-nangis. Tak lama kemudian ayahpun pulang untuk menghiburku, menyuapi aku makan hingga menemaniku sampai aku tenang. Selama aku hamil aku memang berubah kebiasaan, jadi lebih sensitive, ingin selalu di manja dan di perhatikan. Bahkan aku ga mau makan kalau ga di suapin ayah dan hal itu terus berlanjut sampai usia kandunganku menginjak 9 bln. Walaupun begitu ayah tetap sabar dan ga pernah mengeluh.
Suamiku bukan suami yang arogan dan sok berkuasa. Dia selalu bisa menghargai setiap ide dan pendapat-pendapatku. Tapi di sisi lain dia bukanlah tipe laki-laki romantis yang suka berkata-kata manis, ayah adalah seorang yang selalu menunjukan cintanya dengan perlakuan dan perhatian, yang selalu memperlakukan aku dengan lemah lembut penuh kasih sayang. Menurutku kami adalah pasangan yang punya banyak sekali kesamaan. Baik dari selera makan, penampilan, hingga selera music. Pokoknya kompak banget deh.., aku selalu merasa bahwa kami adalah”team work” yang selalu bekerja sama dalam melakukan hal apapun. Kami bisa melakukan sesuatu jauh lebih baik kalau kami bersama-sama.
Apalagi setelah aku melahirkan, dia jadi makin sayang. Kini bayi laki laki kami telah lahir tanpa kurang suatu apapun. Melihatnya tertidur pulas di pelukanku. Menggenggam jari jemarinya yang mungil. Menatap wajahnya yang imut..rasanya terbayar sudah segala penat selama mengandungnya 9 bulan. Terbayar pula rasa sakit saat melahirkannya. Doa ayah dan bunda selalu menyertai setiap detik pertumbuhanmu nak..semoga engkau menjadi anak sholeh dan kelak menjadi kebanggaan orang tua.
Untuk suamiku, engkau adalah pemimpinku. Kebanggaanku..laki-laki tempat aku mengabdi dalam kehidupanku sejak engkau mengucap ijab Kabul setahun yg lalu. Aku selalu berdoa untuk kesehatan dan keselamatamu. Semoga Allah menjadikan kita keluarga yang utuh hingga kita lanjut usia dan sampai maut memisahkan. Amin ya rabbal ‘alamin.
Abima with ayah

Tuesday, October 4, 2011

Buah Hati Kami, Abimanyu Raufa Habibi

Hari itu tepatnya jumat pagi aku sempat heran, pasalnya ketika baru keluar dari toilet, terasa ada yang merembes keluar di celanaku. Aku langsung balik lagi ke toilet, saat aku amati ku lihat ada bercak darah dan lendir. Aha..apakah ini pertanda aku akan segera melahirkan?. akupun bergegas memberitahu ayah kejadian ini. Ayah malah panic ”wah dek itu berarti dalam waktu beberapa jam mau melahirkan, kita ke rumah sakit aja”
Sebaliknya aku malah tenang-tenang aja. Lagian juga aku belum merasakan apa-apa. Setahuku biasanya kalau sudah dekat waktu melahirkan perut akan terasa mulas, kencang atau biasa di sebut kontraksi. Selama masa kehamilan ini aku rajin mengumpulkan informasi dari internet dan berbagai sumber lain tentang seputar kehamilan & tanda-tanda persalinan. Dengan modal pengetahuan tersebut cukup membuat aku bisa bersikap tenang.

Aku minta ayah tetap ke kantor seperti biasa. Kalau terjadi apa-apa pasti aku segera menghubunginya, ujarku sambil mengiringnya ke pintu. Tapi baru 1 jam pergi dari rumah. Ayah telpon, katanya dia ijin pulang lebih awal dari pada ga konsentrasi dalam bekerja. Setibanya di rumah ayah suruh aku siap-siap pergi ke dokter. Padahal aku masih belum selesai masak dan bebenah rumah. Karena ayah bersikeras, akhirnya aku menurut aja.
Sesampainya di rumah sakit aku langsung di periksa. Tak lupa ku ceritakan juga kejadian tadi pagi. Selesai di cek, suster mengatakan kalau saat ini belum ada tanda-tanda (bukaan) akan melahirkan sama sekali. Susterpun menganjurkan untuk periksa lebih lanjut ke dokter. Saat itu juga ayah menelpon dokter pribadi kami untuk buat janji sore nanti. Akhirnya kami pulang lagi ke rumah. Sesampainya di rumah aku istirahat di kamar. Tiba-tiba aku merasa takut mulai terjadi apa-apa dengan bayiku. Ayah jd bingung karena aku menangis terus. Untuk mencoba menenangkanku ayah telp kakak-kakak perempuannya mencari referensi mengenai keadaanku ini. Kebanyakan mereka bilang kalau aku akan segera menjalani proses persalinan. Ayah mengusulkan cari dokter lain saat itu juga tapi aku menolak. Lebih baik tunggu sampe sore.
sore harinya kami pergi ke tempat praktek dokter Adriyanti sesuai dengan janji yang kami buat siang tadi. Tapi karena beliau sedang ada tugas keluar kota, akhirnya aku di tangani oleh dokter Nunky. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, beliau berkesimpulan kalau tidak lama lagi bayi kami akan lahir. Kondisi bayi kami sehat, posisinya juga bagus. Yang jelas ga da yang perlu di risaukan. Beliau menambahkan bahwa proses persalinan tinggal tunggu waktu saja. Akhirnya aku bisa bernapas lega.

Selepas magrib perutku mulai terasa mulas. Tapi ga begitu sakit. Rasanya seperti sakit perut biasa. Jadi aku santai aja meski ayah memaksa balik lagi ke rumah sakit,aku kekeuh ga mau pergi. Aku bilang besok pagi aja. Aku suruh ayah tidur lebih awal karena takut tengah malam nanti aku minta di antar ke RS. Dan benar saja, menjelang jam 12 malam rasa mulas semakin hebat. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Setelah di cek ternyata sudah bukaan 2. Alhamdulillah…ternyata firasatku ga salah. beberapa hari yang lalu aku sempat nonton video di youtube tentang perjalanan bayi dari dari sel sperma hingga tumbuh janin. Dari situ aku punya feeling kalau sikecil akan lahir ke dunia dalam waktu yang ga lama lagi. Bahkan aku juga memohon semoga sang bayi bisa lahir pada hari Sabtu, secara hari Sabtu dan Minggu si ayah libur. Jadi bisa ayah bisa menemaniku lebih lama di tambah dengan ijin cutinya.

Rasa mulas semakin ga tertahan, ayah yang setia mendampingku tak terhindar dari remasan dan cengkeraman tanganku akibat menahan rasa sakit yang begitu hebat. Dia lantas memelukku, menggenggam tanganku seraya berbisik agar aku bersabar dan kuat bertahan. Bayangkan nanti kita akan punya bayi yang lucu, hiburnya.
Jam 3 kurang 10 menit aku merasa si kecil sudah di ujung. Bener-bener seperti sudah ga sabar mau keluar. Dengan di bimbing ayah menuju ruang bersalin, bibirku tak henti-hentinya mengucap asma Allah dan berdzikir, ku panjatakan doa keselamatan, ku serahkan seluruh jiwa raga pada Allah SWT.
Dan akhirnya…., Alhamdulillah berkali-kali terucap dari bibirku. Proses persalinan berjalan lancar. Bahkan rasa sakitnyapun ga seperti yang aku bayangkan. Semua berlangsung sangat cepat. Di bantu oleh dokter Nunky dan 2 orang asistennya, selama hampir kurang lebih 15 menit si jabang bayi berhasil keluar dari rahimku. Aku tatap wajah suamiku yang semula tegang berangsur-angsur terlihat lega. Suara tangis bayi kami terasa begitu merdu di telingaku. Terimakasih ya Rabb..engkau berikan kemudahan bagiku untuk menjadi seorang ibu. Terimakasih engkau telah percayakan amanahMu kepada kami seorang bayi laki-laki yang sehat dan lucu. Abimanyu raufa habibi, nama yang kami pilih, semoga menjadi anak yang sehat, soleh dan berbakti pada orang tua. Aamiin…

my beloved husband (ihwanul habib) with abimanyu

mom with new baby born

Abimanyu Raufa Habibi
lahir sabtu,01 october 2011
jam 03.10 di RS BMC 
berat 3.1 kg panjang 48 cm
melalui persalinan normal
Lilypie - Personal pictureLilypie Breastfeeding tickers
Daisypath Anniversary tickers
Lilypie - Personal pictureLilypie First Birthday tickers