Pulang dari kantor ayah membawa bungkusan, dari labelnya sih sudah ketahuan, logo merk salah satu
bakery ternama. Tapi aku pura-pura ga tau.
Aku
tanya”apa’an tuh ayah”
”tadi
ayah pas coffee break dapet roti bakery dr kantor, terus inget kalau bunda suka juga roti itu, jadi pulangnya ayah beliin” ujarnya sambil mengangsurkan bungkusan itu
kepadaku.
Hmmm….ayah
nih memang paling tahu kesukaan istrinya. Meski ga di minta sekalipun. Tiap pulang dari
berpergian selalu nanya.”bunda mau di bawain apa” dia paling tahu gimana menyenengkan hati istri sampai hal sekecil apapun. Thanks ya ayah..you are my everything.
Tapi Itu
hanya sebagian kecil perlakuan istimewanya terhadapku.
Pernah
waktu itu aku tengah hamil muda, aku telpon ke kantornya sambil nangis-nangis. Tak lama
kemudian ayahpun pulang untuk menghiburku, menyuapi aku makan hingga menemaniku
sampai aku tenang. Selama aku hamil aku memang berubah kebiasaan, jadi lebih
sensitive, ingin selalu di manja dan di perhatikan. Bahkan aku ga mau makan kalau ga
di suapin ayah dan hal itu terus berlanjut sampai usia kandunganku menginjak 9
bln. Walaupun begitu ayah tetap sabar dan ga pernah mengeluh.
Suamiku bukan suami yang
arogan dan sok berkuasa. Dia selalu bisa menghargai
setiap ide dan pendapat-pendapatku. Tapi di sisi lain dia bukanlah tipe laki-laki romantis yang suka
berkata-kata manis, ayah adalah seorang yang selalu menunjukan cintanya dengan perlakuan
dan perhatian, yang selalu memperlakukan aku dengan
lemah lembut penuh kasih sayang. Menurutku kami adalah pasangan yang punya banyak sekali kesamaan. Baik dari selera
makan, penampilan, hingga selera music. Pokoknya kompak banget deh.., aku selalu
merasa bahwa kami adalah”team work” yang selalu bekerja sama dalam melakukan hal
apapun. Kami bisa melakukan sesuatu jauh lebih baik kalau kami
bersama-sama.
Apalagi setelah aku
melahirkan, dia jadi makin sayang. Kini bayi laki laki kami
telah lahir tanpa kurang suatu apapun. Melihatnya tertidur pulas di
pelukanku. Menggenggam jari jemarinya yang mungil. Menatap wajahnya yang
imut..rasanya terbayar sudah segala penat selama mengandungnya 9 bulan. Terbayar
pula rasa sakit saat melahirkannya. Doa ayah dan bunda selalu menyertai setiap
detik pertumbuhanmu nak..semoga engkau menjadi anak sholeh dan kelak menjadi
kebanggaan orang tua.
Untuk suamiku, engkau
adalah pemimpinku. Kebanggaanku..laki-laki tempat aku mengabdi dalam kehidupanku sejak
engkau mengucap ijab Kabul setahun yg lalu. Aku selalu berdoa untuk kesehatan
dan keselamatamu. Semoga Allah menjadikan kita
keluarga yang utuh hingga kita lanjut usia dan sampai maut memisahkan. Amin ya
rabbal ‘alamin.
Abima with ayah |
No comments:
Post a Comment