Hari
itu tepatnya jumat pagi aku sempat heran, pasalnya ketika baru keluar dari toilet, terasa ada yang merembes keluar di celanaku. Aku langsung balik lagi ke toilet, saat aku amati ku lihat
ada bercak darah dan lendir. Aha..apakah ini pertanda aku akan segera melahirkan?. akupun bergegas memberitahu ayah kejadian ini. Ayah malah panic ”wah dek itu berarti dalam waktu beberapa jam mau melahirkan, kita ke rumah sakit aja”
Sebaliknya aku
malah tenang-tenang aja. Lagian juga aku belum merasakan apa-apa. Setahuku biasanya kalau sudah dekat waktu
melahirkan perut akan terasa mulas, kencang atau biasa di sebut kontraksi. Selama masa kehamilan ini aku rajin mengumpulkan informasi dari internet dan berbagai sumber lain tentang seputar kehamilan
& tanda-tanda persalinan. Dengan modal pengetahuan tersebut cukup membuat aku
bisa bersikap tenang.
Aku minta ayah tetap ke kantor seperti biasa. Kalau terjadi apa-apa pasti aku segera menghubunginya, ujarku sambil mengiringnya ke pintu. Tapi baru 1 jam pergi dari rumah. Ayah telpon, katanya dia ijin pulang lebih awal dari pada ga konsentrasi dalam bekerja. Setibanya di rumah ayah suruh aku siap-siap pergi ke dokter. Padahal aku masih belum selesai masak dan bebenah rumah. Karena ayah bersikeras, akhirnya aku menurut aja.
Sesampainya
di rumah sakit aku langsung di periksa. Tak lupa ku ceritakan juga kejadian tadi pagi. Selesai
di cek, suster mengatakan kalau saat ini belum ada tanda-tanda (bukaan) akan melahirkan sama sekali. Susterpun menganjurkan
untuk periksa lebih lanjut ke dokter. Saat itu juga ayah menelpon dokter pribadi kami untuk
buat janji sore nanti. Akhirnya kami pulang lagi ke rumah. Sesampainya di rumah aku istirahat di kamar. Tiba-tiba aku merasa takut mulai terjadi apa-apa dengan bayiku. Ayah
jd bingung karena aku menangis terus. Untuk mencoba menenangkanku ayah telp kakak-kakak perempuannya mencari referensi mengenai keadaanku
ini. Kebanyakan mereka bilang kalau aku akan segera menjalani proses persalinan. Ayah mengusulkan
cari dokter lain saat itu juga tapi aku menolak. Lebih baik tunggu sampe sore.
sore
harinya kami pergi ke tempat praktek dokter Adriyanti sesuai dengan janji yang kami buat siang tadi. Tapi karena beliau sedang ada tugas keluar kota, akhirnya aku di tangani oleh dokter Nunky. Setelah melewati serangkaian
pemeriksaan, beliau berkesimpulan kalau tidak lama lagi bayi kami akan lahir. Kondisi bayi kami sehat, posisinya juga bagus. Yang jelas ga da yang perlu di risaukan. Beliau menambahkan bahwa proses
persalinan tinggal tunggu waktu saja. Akhirnya aku bisa bernapas lega.
Selepas
magrib perutku mulai terasa mulas. Tapi ga begitu sakit. Rasanya seperti sakit
perut biasa. Jadi aku santai aja meski ayah memaksa balik lagi ke rumah sakit,aku kekeuh ga mau pergi. Aku bilang besok pagi aja. Aku suruh ayah tidur lebih awal karena takut tengah malam nanti aku minta di antar ke RS. Dan benar saja, menjelang jam 12 malam rasa mulas semakin hebat. Akhirnya kami
memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Setelah di cek ternyata sudah
bukaan 2. Alhamdulillah…ternyata firasatku ga salah. beberapa hari yang lalu aku sempat nonton video di
youtube tentang perjalanan bayi dari dari sel sperma hingga tumbuh janin. Dari situ aku punya feeling kalau sikecil akan lahir ke dunia dalam waktu yang ga lama lagi. Bahkan aku juga memohon semoga sang bayi bisa lahir pada hari Sabtu, secara hari Sabtu dan Minggu si ayah libur. Jadi bisa ayah bisa menemaniku lebih lama di tambah dengan ijin cutinya.
Rasa
mulas semakin ga tertahan, ayah yang setia mendampingku tak terhindar dari remasan dan
cengkeraman tanganku akibat menahan rasa sakit yang begitu hebat. Dia lantas memelukku, menggenggam tanganku seraya berbisik agar aku bersabar dan kuat bertahan. Bayangkan nanti kita akan punya bayi yang lucu, hiburnya.
Jam
3 kurang 10 menit aku merasa si kecil sudah di ujung. Bener-bener seperti sudah ga sabar mau keluar. Dengan di bimbing ayah menuju ruang bersalin, bibirku tak henti-hentinya mengucap asma Allah dan berdzikir, ku
panjatakan doa keselamatan, ku serahkan seluruh jiwa raga pada Allah SWT.
Dan
akhirnya…., Alhamdulillah berkali-kali terucap dari bibirku. Proses persalinan
berjalan lancar. Bahkan rasa sakitnyapun ga seperti yang aku bayangkan. Semua
berlangsung sangat cepat. Di bantu oleh dokter Nunky dan 2 orang asistennya, selama hampir kurang
lebih 15 menit si jabang bayi berhasil keluar dari rahimku. Aku tatap wajah suamiku yang
semula tegang berangsur-angsur terlihat lega. Suara tangis bayi kami terasa begitu merdu di telingaku. Terimakasih ya Rabb..engkau berikan kemudahan bagiku untuk
menjadi seorang ibu. Terimakasih engkau telah percayakan amanahMu kepada kami seorang bayi
laki-laki yang sehat dan lucu. Abimanyu raufa habibi, nama yang kami pilih, semoga menjadi anak yang
sehat, soleh dan berbakti pada orang tua. Aamiin…
No comments:
Post a Comment